Jombang. bherenk.com. Agenda perhelatan Konferwil PW GP Ansor Jawa Timur 2019 semakin dekat, beberapa kandidat calon ketua melakukan silaturrohiem kebeberapa
sesepuh dan kyai NU. Hal ini terbukti dengan pertemuan dua kandidat kuat di
ndalem wakil ketua tanfidliyah PWNU Jawa Timur, KH. Abdussalam Sohib atau akrab dipanggil gus
Salam Denanyar Jombang, pada Rabu 17
Juli 2019.
Ketika sowan ke Kyai Salam, dua kandidat itu yaitu
Ahmad Ghofron atau akrab dipanggil lora Pong dan Abdul Latief Malik atau biasa
dipanggil gus Latief, yang masing-masing didampingi timnya. Gus Salam bangga
banyak kader Ansor Jatim yang ingin maju mencalonkan ketua Ansor, ini
menunjukkan bahwa stok kader muda NU di Jatim itu banyak sekali dan melimpah. Saat ditanya
gus Salam berapa rekom dari PC (Pimpinan Cabang) yang didapat,
sementara ini sudah sembilan rekom jawab lora Ghufron, sementara gus
Latif empat rekom pimpinan cabang sudah dikantongi.
Dalam pertemuan tersebut, gus Lathif Malik dan lora Ghufron
memohon arahan kiai Salam terkait keberlangsungan Ansor kedepan, disinggung
pula bagaimana kondisi Ansor Jawa Timur yang telah mengalami stagnasi dan kevakuman dalam
kurun waktu yang cukup lama, dan hal ini menjadi preseden buruk serta tidak
boleh terulang lagi kedepannya ucap kyai Salam.
Ditanya soal kriteria calon ketua Ansor yang ideal,
kyai Salam hanya berharap bahwa ketua Ansor Jatim selain harus mumpuni dalam
managerial organisasi serta mumpuni dalam bidang agama dia juga harus bisa
melayani para ulama’.
Untuk diketahui Ahmad Ghufron atau akrab disapa lora Pong
adalah alumni pondok Genggong yang saat ini menjabat wakil ketua PC GP Ansor
Sampang yang juga pengurus Baanar PP GP Ansor, semetara Abdul Latief Malik atau
lebih dikenal dg panggilan gus Latif adalah alumni pondok Sarang pondoknya mbah
yai Maemun Zubair. Gus latif saat ini aktif di PP GP Ansor sebagai pengurus
Rijalul Ansor.
Ditanya terkait sistem pemilihan, kyai Salam
mengatakan bahwa dalam konferwil nanti tidak harus dengan aklamasi asalkan
semua persyaratan administratif dari calon terpenuhi serta bisa fair,
agar dinamika dan sistem yang sudah terbangun di Ansor bisa berjalan lebih
baik. (www.bherenk.com)