www.bherenk.com MASJIDIL HARAM yang terdapat Kakbah di dalamnya sempat ditutup sementara karena sedang berlangsung kegiatan bersih-bersih. Pembersihan ekstra dilakukan sehubungan dengan isu mewabahnya virus korona COVID-19.
Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur(PW IKA PMII), Firman Syah Ali mengatakan ini bukan pertama kalinya Kakbah ditutup.
"Kalau kita tidak malas membaca, terutama ilmu sejarah, kita tentu tahu bahwa Kakbah itu sering ditutup," demikian keterangan tertulisnya sebagaimana diterima Okezone pada Sabtu (7/3/2020).
Pria yang akrab disapa Cak Firman ini melanjutkan, bukan hanya Kakbah saja yang pernah ditutup atau dibatasi, dulu ibadah haji juga sempat terhenti sementara karena beberapa hal, misal terjadinya peperangan sehingga (Kakbah) harus diamankan.
"Ibadah haji juga sering ditutup, Kakbah sering rusak karena peperangan, Kakbah juga berkali-kali digenangi banjir, pokoknya tidak perlu panik dan main goreng seenaknya" ucap Cak Firman.
Cak Firman mengatakan sejak masa pra hingga era Islam, Kakbah sering rusak dan ditutup, dan juga pernah jadi sasaran peluru manjanik rezim Muawiyah saat menggempur Abdullah bin Zubair RA. Terjangan peluru dari Mu'awiyah tersebut membuat bangunan Kakbah menjadi runtuh.
"Jadi Kakbah ditutup dan Kakbah rusak itu hal biasa dalam sejarah, tidak perlu panik dan gawat," ujar aktivis Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya. Ia menuturkan sejak dulu area Kakbah sudah sering ditutup, bahkan hingga 40 kali karena sebab-sebab tertentu.
"Ya, memang kondisi Makkah pada saat itu masih belum stabil dalam artian masih terjadi perebutan kekuasaan dari para dinasti yang berkuasa pada saat itu," ujarnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (7/3/2020).
Menurut pemaparan tersebut, maka bukan hal luar biasa penutupan Kakbah pada Maret 2020 yang diakibatkan wabah virus korona COVID-19.
Sementara dikutip dari Instagram @jejakimani, berikut delapan dari 40 puluh peristiwa penutupan Kakbah sepanjang sejarah. Empat fakta berikut dibernakan oleh Ustadz Asroni.
1. Qaranithah Mencuri Hajar Aswad, 930
Dimpimpin oleh Abu Thahir Al Qaramithi, pipmpinan Qaranithah (salah satu aliran Syiah Ismailiyah) saat itu mendatangi Makkah bersama para pengikutnya pada musim haji. Mereka membunuh jamaah haji yang sedang melakukan ibadah dan mengambil bongkahan hajar aswad. Kemudian setelah 22 tahun batu mulia tersebut dikembalikan ke tempat asalnya di kawasan Hajar (Ahsa).
2. Wabah Tha'un, 1814
Sekitar 8.000 jiwa meninggal dunia akibat wabah Thaun di wilayah Hijaz. Sehingga kawasan Masjidil Haram pun ditutup untuk sementara demi mencegah penyebaran lebih luas wabah tersebut.
3. Wabah Hindi, tahun 1831
Pada tahun ini telah terjadi wabah penyakit yang dipercaya berasal dari India. Saat itu sekitar tiga perempat jamaah haji meninggal dunia. Oleh karenanya kawasan Kakbah ditutup untuk sementara waktu.
4. Wabah Kolera, 1846
Pada tahun tersebut telah terjadi wabah Kolera yang menyebabkan ditiadakannya ibadah haji, dan umat Islam saat itu tidak bisa berangkat ke Tanah Suci. Wabah ini pun berulang pada 1850, 1865 dan 1883 Masehi.
5. Kematian Meningkat Akibat Kolera, 1892
Kemudian wabah kolera pada tahun tersebut masih mewabah di Tanah Suci dan bertepatan dengan musim haji. Saat itu kondisi semakin parah karena penularan menyebar begitu cepat. Setiap harinya korban jiwa berjatuhan sehingga jenazah menumpuk. Kematian akibat wabah ini meningkat di Arafat dan puncaknya di Mina.
Sumber