Tangkapan layar dari Jurnaljatim.com |
Bherenk.com (Jombang) — Sengketa lahan pondok pesantren (Ponpes), seorang kiai ponpes di Jombang, Jawa Timur menggugat anak kiai atas kepemilikan lahan gedung pesantren.
Perkara sengketa lahan pesantren ini telah masuk jadwal sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jombang.
Berdasarkan data Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jombang, gugatan sengketa lahan pesantren ini telah didaftarkan ke PN Jombang dengan nomor perkara 7/Pdt.G/2021/PN Jbg.
Dimana di dalamnya terdapat dua penggugat. Yaitu Moch Muhtar Mu’thi sebagai Penggugat I dan Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah (YPS) Pusat sebagai Penggugat II. Sedangkan sebagai pihak tergugat adalah Lu’Lu’il Azaliyah dan Buadi.
Pada isi petitum dijelas bahwa objek sengketa adalah sertifikat lahan seluas 1.030 m2 atas nama tergugat Lu’Lu’il Azaliyah.
Lahan tersebut berupa pondok pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman yang berlokasi di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Lu’Lu’il digugat oleh para penggugat karena dianggap telah memalsukan dokumen yang berujung peralihan hak atas sertifikat lahan yang kini jadi objek sengketa.
Pada petitum itu juga dinyatakan bahwa Penggugat I merupakan pemilik sah atas tanah yang disengketakan tersebut.
“Menghukum TERGUGAT I, untuk menyerahkan SERTIPIKAT /Tanda Bukti Hak Milik No.177/Losari, Surat Ukur No.74/2000, tertanggal 30 Mei 2000, seluas 1030 M2, yang terletak di Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur, tercatat atas nama TERGUGAT I LU’LU IL AZALIAH, yang tertulis lahir 13-11-1977 Kepada PENGGUGAT I,” bunyi salah satu isi petitum.
Sementara itu, humas PN Jombang, Muhammad Riduansyah, membenarkan adanya gugatan sengketa lahan pondok pesantren tersebut.
Ia menyampaikan, bahwa perkara perdata tersebut telah masuk jadwal sidang pada 18 Maret 2021.
Sayangnya, Riduansyah belum bisa menjelaskan secara detil pokok perkara sengketa lahan ponpes tersebut.
“Saya sudah tanya ke bagian perdata tadi, berkasnya sudah masuk. Sidangnya tanggal 18 (Maret 2021). Secara detilnya saya belum lihat berkasnya,” ungkap Riduansyah, Selasa (10/03/2021).
Sementara itu, Juru Bicara Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah (YPS) Pusat, Joko Herwanto membenarkan adanya gugatan atas sengketa lahan pondok pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman.
Ia mengatakan, pihak YPS Pusat menggugat Lu’Lu’il Azaliyah yang merupakan putri dari Mursyid Thariqah Shiddiqiyyah Kiai Moch Muhtar Mu’thi.
“Jadi penggugatnya ini Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah (YPS) Pusat. Tergugatnya atas nama Lu’Lu’il Azaliyah dan Buadi. Lu’Lu’il Azaliyah itu putrinya Pak Kiai Muhtar dari istri Endanf Zuniati,” paparnya.
Joko menyebut, lahan seluas 1.030 m2 yang saat ini berdiri bangunan pesantren menjadi objek sengketa. Lahan tersebut awalnya dibeli oleh Kiai Muhtar untuk kepentingan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman yang berlokasi di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Ia juga mengatakan bahwa tanah tersebut dihibahkan ke Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah (YPS) Pusat, selaku pengelola aset pesantren.
“Dalam perkembangannya kemudian barulah diketahui bahwa ternyata surat tanah pesantren tersebut menjadi atas nama Lu’Lu’il Azaliyah. Pembuatan surat tanah atas nama Lu’Lu’il Azaliyah itu dilakukan secara melawan hukum,” ucap Joko.
Persoalan sengketa lahan pesantren ini sebelumnya telah dilakukan upaya mediasi di tingkat internal keluarga
Dan upaya itu, sambung Joko, dilakukan sebanyak 4 kali. Sayangnya, upaya kekeluargaan tersebut menemui jalan buntu.
Hingga akhirnya, pihak YPS Pusat memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
“Sayangnya tidak ada respon untuk mencari solusi secara kekeluargaan. Sehingga akhirnya jalur hukumlah yang ditempuh oleh Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah sebagai pengelola aset Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman,” pungkasnya.
Berita ini pernah diterbitkan oleh Jurnalmojo.com
Dengan Judul Sengketa Lahan, Kiai di Jombang Gugat Putrinya di Pengadilan
Link terkait
http://jurnalmojo.com/2021/03/10/sengketa-lahan-kiai-di-jombang-gugat-putrinya-di-pengadilan/
Berita terkait
Kubu Tergugat Mulai Ketakutan, Tak Hadir Saat Sidang PS Tanah Sengketa di Terik Krian
Selasa, 27/10/2020 06:48
dalam "Hukum"